Sebagian besar jenis rimpang-rimpangan ada di sini dan tumbuh liar di alam bebas. Salah satu negara dengan hutan hujan tropis (tropical rain forest) terbesar dunia adalah negara kita Indonesia. Dengan kondisi tersebut negeri ini mempunyai daya potensi sebagai produsen tanaman obat kelas dunia, hal ini sejalan dengan pernyataan bahwa total sekitar 40.000 jenis tanaman obat yang telah dikenal di dunia, 30.000-nya disinyalir berada di Indonesia (PT. Sido Muncul, 2015).
Untuk memudahkan penyajian, kami sediakan sistematika penulisan dimulai dari definisi tanaman biofarmaka :
Pengertian Tanaman Obat / Biofarmaka / TOGA
TOGA (Tanaman Obat Keluarga), atau disingkat tanaman obat, atau disebut biofarmaka adalah jenis tanaman medis (rimpang dan non rimpang) yang memiliki khasiat meningkatkan sistem imun tubuh sehingga sebagai obat menyembuhkan penyakit tertentu sesuai tanamannya.
Karena kita tahu bahwa setiap bagian tumbuhan obat dapat diolah guna mendapatkan khasiatnya. Mulai dari daun, batang, buah, kulit, biji, akar, hingga umbi atau rimpangnya yang kemudian dikonsumsi dalam berbagai bentuk seperti dimakan mentah-mentah, untuk bumbu dapur, obat oles, hingga diracik menjadi jamu minum.
Masha Allah betapa Agungnya Allah telah menumbuhkan ciptaannya melalui rimpang yang banyak digunakan untuk pengobatan berbagai penyakit. Apakah selama ini anda nyampah pada tubuh atau hidup sehat? Perlu diketahui bahwa jika anda hidup sehat, insha Allah jarang sakit dan ketika sakit pun obatnya mudah tanpa kimia, yaitu hanya dengan menggunakan rimpang-rimpangan seperti jahe dan kunyit. Untuk itulah kami sajikan rimpang mana saja yang laku di pasaran dan nilai expornya tinggi, kita dapatkan sumber datanya yaitu dari BPS Indonesia.
Data Statistik Rimpang 2019 BPS
BPS-Badan Pusat Statistik Indonesia pada September 2019 menerbitkan Statistik Tanaman Biofarmaka (Statistic of Medical Plants) 2018 isinya adalah statistik tanaman obat dan rempah paling banyak dipakai yang dikategorikan ke dalam jenis rimpang dan non rimpang. BPS menyatakan bahwa terdapat 15 jenis tanaman obat yang dibudidayakan di Indonesia paling laris alis laku di pasaran.
Dari 15 jenis ini, sembilan jenis masuk dalam kategori tanaman obat dari rimpang-rimpangan, sementara sisanya dari jenis yang lain. Dari sembilan jenis itu tercatat rimpang sebagai tanaman obat dengan angka produksi tertinggi dan banyak dipakai, yaitu jahe, laos, kencur, kunyit, lempuyang, temu lawak, temu ireng, temu kunci, dan dringo.

Jenis Rimpang Sebagai Tanaman Obat
1. Jahe (Ginger)
Khasiat jahe banyak dimanfaatkan untuk minuman kesehatan dalam mengatasi gangguan pencernaan, mual muntah di perjalanan, mengurangi rasa nyeri (pengganti paracetamol), peradangan, sebagai penvegah kanker dan meningkatkan sistem imun pada tubuh (Tempo, 2017).
2. Laos/Lengkuas (Galanga)
Laos tersedia melimpah dan khasiatnya banyak sekali dalam kesehatan, untuk itu laos merupakan tanaman rimpang yang efektif dan bernilai ekonomis tinggi banyak digunakan dalam industri jamu, bumbu dapur, dan ekspor tinggi (Herdiandi, 2012).
3. Kencur (East Indian Galangal)
Selain sebagai bumbu dapur, manfaat kencur untuk kesehatan adalah sebagai obat batuk pada balita sampai dewasa, penambah nafsu makan, anti diare, kencing batu, sakit kepala, untuk mengobati radang lambung dan meningkatkan stamina tubuh (Tanobat, 2014).
4. Kunyit (Turmeric/Curcuma Domestica Val)
Pada umumnya jenis rimpang kunyit dimanfaatkan sebagai bumbu dapur, obat kesehatan, maupun bidang kecantikan. Dalam konteks obat, kunyit digunakan untuk anti inflamasi, antioksidan, anti tumor, anti kangker, dan membersihkan darah sehingga banyak dipakai pada saat haid maupun untuk mendapatkan keturunan dengan ihtiar kunyit.
5. Lempuyang (Zingiber Aromaticum)
Lempuyang adalah ‘jahe liar’ banyak digunakan sebagai obat ampuh radang tenggorokan dengan resep 1 jempol lempuyang digeprek lalu direbus dengan 3 gelas air dan tunggu sampai menjadi 1 gelas air, lalu diminum begitu saja pagi atau sore selama sepekan. Berdasarkan studi pustaka, jenis-jenis lempuyang ada yaitu lempuyang emprit (Zingiber amaricans L), lempuyang gajah (Zingiber zerumbert L.), dan lempuyang wangi (Zingiber aromaticum L.). Lempuyang emprit dan lempuyang gajah berwarna kuning memiliki rasa pahit dan digunakan sebagai penambah nafsu makan. Adapun lempuyang wangi berwarna lebih putih (kuning pucat), rasanya tidak pahit dan berbau lebih harum, sering digunakan sebagai ramuan jamu pelangsing.
6. Temu Lawak (Java Turmeric)
Temu lawak adalah jenis temu-temuan yang berasal dari Indonesia khususnya Jawa sehingga disebut Java Turmeric. Khasiat temulawak antara lain : mengobati hepatitis, mengobati asam urat, asma, ginjal, bisul, insomnia, dan penambah nafsu makan. Temulawak dan kunyit sekilas mirip namun jika diperhatikan lebih terdapat perbedaan yaitu temulawak bentuknya lebi bulat dabn lebih besar, sementara kunyit agak lonjong dan ramping.
7. Temu Ireng (Black Turmeric)
Biasa disebut kunyit hitam (kunir ireng/temu erang/temu lotong) adalah jenis rimpang yang digunakan sebagai obat herbal. Adapun khasiat kunyit hitam/temu ireng adalah awet muda, obat kanker, penyakit kulit, gatal, cacingan, panas, osteoroposis, rematik, asam urat, migren, maag, radang usus, meningkatkan stamina penyakit jantung koroner, sakit perut, melancarkan asi, melancarkan menstruasi, menyuburkan kandungan pasca bersalin.
8. Temu Kunci (Chinese Keys)
Selain digunakan untuk masakan dalam resep ‘jangan kunci’ juga dapat digunakan sebagai bahan obat. Temu kunci tidak sama dengan kencur baik dari segi rasa maupun bentuknya. Temu kunci terlihat lonjong dengan rasa yang sedap untuk masakan.
9. Dringo (Sweet Root/Calamus)
Biasa disebut dengan Dlingo, Bengle Dlingo, Jeringau. Dringo adalah tanaman jenis yang biasa digunakan orang zaman dahulu sebagai obat. Di tempat asalnya, rimpangnya digunakan sebagai campuran minuman atau jamu. Konon, dringo ini memiliki banyak khasiat mulai dari obat penenang sampai obat sakit lambung. Khasiat : dringo digunakan untuk menurunkan demam nifas, encok/rematik, bengkak, demam, mengobati penyakit kulit, menghilangkan kecanduan rokok.
Tanaman Obat Bukan Rimpang
berikut yang merupakan tanaman obat jenis bukan rimpang yaitu :
10. Kapulaga (Java Cardamom)
Kapol, begitu orang menyebutnya adalah salah satu jenis rempah-rempah yang bermanfaat sebagai bumbu dapur. Kapulaga banyak digunakan sebagai bumbu masakan Indonesia dan negara Asia lainnya. Selain itu, bahwa kapulaga ternyata juga bermanfaat untuk kesehatan? Yaitu : Baik untuk kesehatan perut, jantung, tulang, ginjal, sebagai analgesik, meningkatkan libido dan sistem imunitas tubuh.
11. Mengkudu/Pace (Indian Mulberry)
Bentuk buahnya bopeng akan tetapi khasiatnya luar biasa dahsyat diantara untuk memperlebar pembuluh darah yang mengalami penyempitan. Dengan demikian akan membuat jantung tidak perlu bekerja terlalu keras untuk memompa darah, sehingga tekanan darah menjadi normal. Berdasarkan literatur, aktivitas hipotensi dari scopoletin (berfungsi sebagai analgesik, antiradang, antialergi dan antidiabetes ) pada mengkudu ini tidak pernah menurunkan tekanan darah yang normal menjadi rendah.
12. Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa)
Mahkota dewa juga disebut dengan buah simalakama, karena jika buah ini tidak diolah dengan baik dan benar akan menjadi racun bagi tubuh. Lebih jauh lagi mahkota dewa dikenal dengan nama lain Makuto Rojo, Makuto Ratu, Obat Dewa, Pau (Obat Pusaka), Crown of God (Inggris), Boh Anggota Dewan (Aceh), dan Simalakama (bahasa malayu). Khasiat mahkota dewa: untuk penyakit disentri, psoriasis, anti tumor, obat disentri, obat sakit kulit, gatal (antipruritus) dan antikanker, kencing manis, disentri, dan jerawat, daun dan biji untuk mengobati penyakit kulit, seperti ekzim dan gatal-gatal.
13. Kejibeling (Verbenaceae)
Nama lain keji beling adalah keci beling, picah beling, dan enyoh kelo. Kejibeling adalah tumbuhan semak yang biasa digunakan untuk meluruhkan batu gintal dan batu kandung kemih dan juga melancarkan buang air kecil. Kini kejibeling diolah dalam bentuk kapsul yang gunanya adalah membantu meluruhkan batu oksalat di ginjal dan saluran kemih, dan membantu melancarkan buang air kecil.
14. Sambiloto (King of Bitter)
Sambiloyto adalah jeenis tumbuhan yang dimanfaatkan daunnya untuk mencegah kanker, menurunkan tekanan darah tinggi, mengobati penyakit tifus, mengatasi gatal-gatal, mengobati malaria, meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga stamina, mengobati sakit perut, mengatasi kencing manis, gejala penyakit hepatitis, infeksi saluran empedu, mengatasi diare, mengatasi disentri, mengobati radang paru , mengobati sakit gigi, baik untuk kulit dan flek hitam.
15. Lidah Buaya (Aloevera)
Lidah buaya adalah jenis tumbuhan yang daunnya memiliki daun tebal dan tentunya berkhasiat obat bagi kelembapan kulit dan persedian tubuh. Selain itu lidah buaya yang dikonsumsi dalam bentuk jus akan dapat memperbaiki sistem pencernaan kita.
Demikian macam-macam tanaman obat yang disarikan dari Badan Pusat Statistik[1] yang produksinya besar dan nilai ekspor tinggi. Biofarmaka sebagai nama lain tanaman obat dikategorikan dalam jenis rimpang dan non rimpang. Semoga bermanfaat ya!